PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN
2
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
MODUL 3.1.a.7
YUNI ESTI INDRIKAWATI, S.Sos., M.Si
CGP ANG. 2
KAB. BENGKALIS PROP. RIAU
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Modul
3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran adalah materi
pembelajaran yang menarik bagi saya dalam proses pendidikan Guru Penggerak yang
saat ini sedang saya jalani. Pada
dasarnya sebagai seorang guru, mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran pasti sudah sering kita lakukan.
Namun, apakah pengambilan keputusan tersebut sudah mempertimbangkan
banyak faktor ataupun banyak hal dengan segala konsekuensinya? Mungkin itu
adalah bagian yang tidak terfikirkan secara mendalam selama ini.
Melalui pembelajaran modul 3.1 terkait Pengambilan Keputusan
sebagai Pemimpin Pembelajaran, saya pribadi akhirnya lebih mampu memahami
konsep pengambilan keputusan yang baik, benar dan tepat dimana dalam
pengambilan sebuah keputusan kita benar-benar diminta untuk melihat dengan jeli
permasalahan yang ada dan mempertimbangkan banyak factor sebelum pada akhirnya
mengambil keputusan yang kita anggap paling tepat. Salah satu hal yang perlu kita kaji pada
tahap awal adalah memperhatikan dengan baik terlebih dahulu apakah ini sebuah
permasalahan yang dapat dikategorikan sebagai DILEMA ETIKA ataukah sebuah BUJUKAN
MORAL. Hal ini menjadi sangat
penting karena dengan membedakan secara prinsipil kedua hal tersebut akan
memudahkan kita dalam menerapkan proses pengambilan keputusan yang tepat.
Dilema
Etika adalah suatu keadaan dimana kita dihadapkan pada 2 kondisi yang
sama-sama benar dan kita diminta untuk memutuskan mana yang akan kita
pilih. Sementara Bujukan Moral adalah sebuah kondisi dimana kita akan dihadapkan
pada pilihan benar dan salah yang cenderung lebih mudah bagi kita untuk
memutuskan mana yang akan kita pilih.
Dan pada pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran,
kita diajarkan untuk memahami dilema etika yang terjadi sebelum mengambil
sebuah keputusan yang memang telah diketahui konsekuensi yang akan dihadapinya.
Modul 3.1 mengajarkan beberapa tahap
yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin pembelajaran sebelum mengambil
sebuah keputusan yang termasuk dalam konsep benar vs benar atau disebut dengan
dilema etika. Pada tahap awal, kita
diajak mempelajari adanya 4 paradigma
dalam dilema etika yaitu :
1.
Individu
lawan masyarakat (individual vs community)
2. Keadilan lawan kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality)
4.
Jangka
pendek lawan jangka panjang (short term
vs long term)
Berdasar 4 paradigma
di atas, kita diminta mengenali dengan baik apa paradigm yang tepat dalam
melihat permasalahan yang ada.
Selain itu, terdapat
3 prinsip yang bisa digunakan untuk bisa membuat keputusan sebagai seorang
pemimpin pembelajaran yaitu :
1.
Prinsip
berbasis hasil akhir (ends-based thinking)
2. Prinsip berbasis peraturan (rule-based thinking)
3.
Prinsip
berbasis rasa peduli (care-based thinking)
Dalam membuat sebuah
keputusan dari dilema etika yang terjadi, maka perlu dilakukan pengujian
melalui 9 langkah berikut :
1.
Mengenali
adanya nilai-nilai yang saling bertentangan dalam kasus tersebut.
2. Siapa saja yang terlibat dalam
kasus tersebut.
3. Apa fakta yang relevan terhadap
kasus tersebut
4. Pengujian benar atau salah yang
meliputi :
a.
Uji
legalitas : apakah terdapat aspek pelanggaran hukum
b.
Uji
regulasi : apakan kasus yang ada menyangkut aspek pelanggaran aturan atau kode
etik
c.
Uji
intuisi : apakah ada yang salah dalam kasus tersebut
d. Uji
halaman depan koran/publikasi : apa yang dirasakan jika keputusan yang diambil
di publikasikan.
e.
Uji
idola : apa yang akan dilakukan oleh panutan kita apabila menghadapi kasus yang
sama.
5. Menentukan paradigma yang terjadi
6. Prinsip apa yang dipakai dalam
mengambil keputusan
7. Investigasi opsi trilemma, suatu
tindakan kreatif yang tidak terfikir sebelumnya saat mengambil keputusan.
8. Menentukan keputusan
9.
Refleksi
terhadap keputusan yang diambil.
Berdasar pemahaman saya terhadap
materi modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, saya
melihat banyak hal baru yang bernilai positif dan sangat berguna bagi saya
dalam menjalankan profesi sebagai seorang pendidik. Oleh karena itu, saya bergfikir bahwa apa
yang saya petroleh ini harus dapat saya terapkan sekaligus saya imbas dan
tularkan pada rekan sejawat sehingga kami akan bisa bersama-sama memajukan
dunia pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantoro.
Apabila dikaitkan dengan pertanyaan
tentang bagaimana nantinya saya akan mentransfer dan menerapkan pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah ataupun lingkungan saya,
maka pada tahap awal proses yang saya lakukan setelah benar-benar memahami
modul ini adalah mengimbaskannya kepada rekan sejawat baik
secara informal (melalui obrolan ringan interaksi keseharian di sekolah) pada
tahap awal yang kemudian akan dilanjutkan melalui kegiatan formal pengimbasan
setelah membicarakannya dengan pimpinan serta adanya dukungan ketertarikan dari
rekan sejawat yang kemudian dijadwalkan secara khusus dalam bentuk seminar dan
diskusi sederhana di lingkup sekolah.
Selain itu saya juga harus mampu berusaha untuk menerapkan proses
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ini khususnya saat
berhadapan dengan kondisi dilema etika dalam pembelajaran maupun interaksi
keseharian di sekolah sebagai bentuk komitman selaku guru penggerak sekaligus role mode bagi rekan sejawat dalam
mengambil keputusan.
Menentukan paradigma serta prinsip
pengambilan keputusan adalah langkah awal yang harus senantiasa digunakan dalam
mengambil keputusan. Dan sesudah itu,
sebelum diputuskan saya harus senantiasa melakukan pengujian terhadap keputusan
yang akan saya ambil sehingga nantinya akan siap dengan semua konsekuensi yang
muncul dalam setiap keputusan yang saya ambil sebagai seorang pemimpin
pembelajaran. Untuk itu tentunya saya
membutuhkan dukungan dari rekan sejawat dan khususnya pimpinan sekolah beserta
wakil dan guru BP dalam mengambil keputusan yang mengandung unsur dilema etika
khususnya yang berkaitan dengan siswa, interaksi dan proses pembelajaran yang
terjadi. Penguatan dukungan ini saya
butuhkan sekaligus sebagai alat refleksi untuk perbaikan ke depannya dalam
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Terkait dengan proses pelaksanaan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran sesuai dengan modul 3. 1
yang sedang dipelajari saat ini, saya dan teman-teman calon guru penggerak yang
berasal dari sekolah yang sama terlebih dahulu berencana untuk melalukan
sosialisasi materi ini sebagaimana modul-modul sebelumnya. Hal ini bertujuan agar nantinya akan ada
kesepahaman dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Diharapkan dengan telah disosialisasikannya
materi modul 3.1, baik saya, rekan
sejawat maupun pimpinan sekolah nantinya akan mampu melakukan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan baik sesuai tahapan
dalam modul 3.1 dan mengujinya sebelum pada akhirnya memutuskan. Secara otomatis, aktivitas pengambilan
keputusan dengan baik sesuai tahapan baru bisa dimulai secara resmi apabila
telah dilakukan sosialisasi pengimbasan dan diskusi modul. Perkiraan kegiatan sosialisasi ini akan bisa
dilaksanakan pada minggu terakhir bulan September atau lebih tepatnya sesudah
pelaksanaan penilaian tengah semester ganjil yang saat ini sedang kami
lakukan., Namun apabila sebelum kegiatan
sosialisasi dilaksanakan dan telah muncul adanya dilema etika khususnya yang saya
hadapi dalam proses pembelajaran ataupun interaksi yang terjadi di sekolah,
maka tidak menutup kemungkinan bahwa saya akan langsung menerapkan tahapn
proses pengambilan keputusan sesuai dengan apa yang saya pelajari.
Rekan sesama CGP yang berasal dari
sekolah yang sama akan menjadi teman diskusi sekaligus pendamping dalam tahapan
proses pengambilan keputusan yang akan saya lakukan. Dengan demikian akan senantiasa ada proses
refleksi sekaligus evaluasi untuk perbaikan kedepannya. Disamping itu, keberadaan pimpinan sekolah
beserta wakilnya akan mampu menjadi pendukung utama dalam langkah saya
mengimplementasikan ilmu yang saya peroleh melalui pendidikan guru penggerak
ini khususnya terkait dengan pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran. Harapan saya apa yang saya
peroleh melalui pendidikan guru penggerak dapat saya terapkan dengan baik
sehingga mampu mewujudkan merdeka belajar sebagaimana filosofi pendidikan ki
Hajar Dewantoro.
SALAM GURU PENGGERAK
TERGERAK, BERGERAK DAN MENGGERAKKAN
Mantap Bu Yuni Esti, sangat mengisnpirasi.
BalasHapusPenyajian rangkumannya menarik karena dalam bentuk poin-poin. Isinya singkat, padat, dan sangat bermanfaat bagi yang membacanya. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu membuat keputusan yang bijak akan terasah dengan sendirinya ketika dibenturkan pada berbagai masalah, baik berupa bujukan moral maupun berupa dilema etika. Karena pada dasarnya memang pengalaman menghadapi berbagai masalah membuat orang terbiasa mencari jalan keluarnya serta bijak mengambil keputusan. Semangat, Bu Yuni....
BalasHapus