Senin, 25 Oktober 2021

 

3.3.a.10  AKSI NYATA

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

 

OSIS DAN PERINGATAN BULAN BAHASA SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN KEPEMIMPINAN MURID YANG KREATIF, INOVATIF DAN BERTANGGUNG JAWAB DI ERA PANDEMI


OLEH :

YUNI ESTI INDRIKAWATI, S.Sos., M.SI.

CGP. ANGKATAN 2 KABUPATEN BENGKALIS  PROPINSI RIAU

 

FASILITATOR : Drs. H. FIRDAUS, M.Pd.

PENGAJAR PRAKTIK : DESRINA, S.Pd. AUD

 

 

1.     FACT (Peristiwa)

1.1   Latar Belakang

Sekolah sebagai sebuah institusi Pendidikan memiliki tugas besar dalam membentuk karakter murid sesuai wajah Pendidikan Negara.  Dalam hal ini ketika kita berbicara wajah Pendidikan di Indonesia, maka Pendidikan adalah upaya untuk menuntun tumbuh kembangnya murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya.  Hal ini sejalan dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantoro sebagai bapak Pendidikan Indonesia.  Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani adalah apa yang KHD sampaikan dalam tulisannya terkait Pendidikan yang berpihak pada murid.  Atas dasar pemikiran KHD tersebut, maka Pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam pembentukan kepribadian murid agar berkembang sesuai dengan potensi besar yang dimilikinya. Dan profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan dari karakter murid yang diharapkan tumbuh, berkembang sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantoro.

Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembentukan karakter tersebut melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan ataupun program-program pembelajaran yang di inisiasi komunitas sekolah.  Program pembelajaran ataupun kegiatan yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan karakter positif dari murid melalui pengelolaan program atau kegiatan yang berdampak pada murid dengan mengedepankan aset yang dimiliki oleh sekolah.

SMAS Cendana Mandau sebagai salah satu institusi Pendidikan menengah di kabupaten Bengkalis yang memiliki visi “Mewujudkan  Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Berwawasan, Peka, Terampil Membudidayakan Lingkungan, Berkarakter Kebangsaan dan Sukses Berkompetisi Secara Global ” bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter muridnya secara menyeluruh agar bertumbuh menjadi pribadi yang tangguh di era globalisasi ini.  Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyusun program-program kegiatan yang mampu memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter murid.  Dalam hal ini, program kegiatan yang ada ataupun disusun tidak hanya berasal dari pihak sekolah saja melainkan juga berusaha untuk melibatkan murid didalamnya mengingat murid adalah subjek dari kegiatan pembelajaran yang ada. 

OSIS, sebagai organisasi resmi siswa di sekolah memiliki peran yang penting dan besar dalam membantu terwujudnya karakter kepemimpinan murid melalui program-program kegiatan yang di inisiasinya.  Keberadaan OSIS di SMAS Cendana Mandau bukan hanya sebagai sebuah simbol keberadaan organisasi siswa namun mampu memberikan nuansa warna khusus yang berbeda melalui program-program kegiatan yang disusun dan dilaksanakannya dalam setiap periode kepengurusannya.  Pertukaran periode kepengurusan OSIS setiap tahunnya juga berimbas terhadap perbedaan rencana program kerja maupun kegiatannya yang dalam pelaksanaannya senantiasa melibatkan keberadaan seluruh murid. 

 

1.2   Tujuan Kegiatan

OSIS SMAS Cendana Mandau periode 2021-2022 yang baru saja selesai dilantik pada bulan September 2021 dengan tuntunan, dan bimbingan guru selaku Pembinanya, diarahkan untuk menyusun suatu program kegiatan yang bertujuan membentuk karakter kepemimpinan dalam diri para pengurus OSIS itu sendiri secara khusus dan seluruh murid SMAS Cendana Mandau secara umum.  Bulan Oktober menjadi momentum yang tepat bagi Pembina OSIS untuk menuntun siswa dalam menyelenggarakan kegiatan perdananya sebagai kepengurusan yang baru di lantik untuk menyelenggarakan kegiatan bulan Bahasa.

Penyelenggaraan kegiatan bulan Bahasa yang di inisiasi oleh OSIS ini bertujuan untuk melatih kemampuan para pengurus OSIS baru dalam menyelenggarakan sebuah event yang melibatkan seluruh murid SMAS Cendana  Mandau.  Kegiatan ini menjadi upaya untuk membentuk karakter kepemimpinan murid yang diawali dengan penyusunan program, merancang proposal hingga sosialisasi kegiatan dan pelaksanaan serta acara puncak kegiatan.  Kemandirian, kreativitas dan inovasi serta bertanggung jawab terhadap kegiatan menjadi poin utama dalam membentuk karakter kepemimpinan murid. Pelibatan seluruh murid melalui kompetisi bulan Bahasa antar kelas yang di inisiasi OSIS dengan tuntunan Pembina, secara tidak langsung juga menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab murid di kelas melalui perwakilan-perwakilannya dalam kompetisi tersebut yang dihasilkan melalui musyawarah kelas dengan melibatkan wali kelas. 

Pandemi Covid 19 yang belum pasti diketahui kapan berakhirnya, serta adanya pembatasan aktivitas pembelajaran tidak menjadikan halangan bagi pengurus OSIS periode 2021-2022 untuk menyelenggarakan kegiatan.  Melalui bimbingan Pembina OSIS, dan mempertimbangkan kondisi pembelajaran yang masih harus menyeimbangkan antara pembelajaran luring dan daring yang saat ini berlangsung di SMAS Cendana Mandau, OSIS merancang kompetisi terkait kemampuan mengekspresikan Bahasa melalui teknologi yang pada acara puncaknya akan dilaksanakan secara virtual.  Pemberdayaan OSIS dalam menyelenggarakan kegiatan yang berdampak pada murid ini bertujuan :

1.     Mewujudkan kepemimpinan murid.yang berakhlak mulia, cerdas dan berwawasan dalam pelaksanaan kegiatan peringatan bulan Bahasa.

2.     Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa yang berkarakter kebangsaan melalui kegiatan  peringatan bulan Bahasa.

3.     Mengembangkan ketrampilan abad 21 terkait dengan penggunaan teknologi bagi murid agar mampu berkompetisi secara global

 

1.3   Deskripsi Aksi Nyata

Penyelenggaraan kegiatan kompetisi antar kelas dalam rangka peringatan bulan Bahasa di mulai dari akhir bulan September dimana Pembina OSIS mengajak Pengurus OSIS untuk merancang kegiatan peringatan bulan Bahasa yang jatuh pada bulan Oktober.  Ide ini kemudian ditindaklanjuti oleh OSIS dengan merancang kegiatan kompetisi antar kelas dengan melibatkan kelompok ekstra kurikuler kebahasaan yang ada yaitu Sanggar Seni Tenas Effendy (klub Bahasa Indonesia), NBK (klub Bahasa Jepang) dan EC (klub Bahasa Inggris).  Selanjutnya dengan rahan Pembina OSIS, rencana kegiatan dirancang dan proposal mulai disusun.  Dalam penyusunan proposal, Pembina OSIS memberikan masukan untuk perbaikan sebelum diajukan pada pihak sekolah.  Konsultasi senantiasa dilakukan oleh pengurus OSIS dengan Pembina dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yaitu melali WA maupun VC dan Zoom.

Langkah berikutnya adalah proses rapat gabungan antara pengurus OSIS dan klub Bahasa terkait dengan teknis kegiatan yang dilakukan secara virtual pada tanggal 12  Oktober yang menghasilkan teknis pendaftaran, panduan lomba hingga teknis jadwal sosialisasi kegiatan serta mensepakati puncak acara yang akan dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2021 sebagai ajang pengumuman hasil kompetisi. Tanggal 15 Oktober 2021, sosialisasi kegiatan dilakukan melalui WA grup kelas, Instagram, grup Angkatan dan juga melibatkan keberadaan wali kelas untuk ikut mengarahkan murid di kelasnya agar berpartisipasi aktif dengan mendaftar melalui https://forms.gle/gxaDPL9GAdWmd2246 Dan membaca panduan lomba melalui  http://bulanbahasacd2021.carrd.com/

Jumat, 22 Oktober 2021 kembali dilakukan rapat gabungan secara virtual yang melibatkan seluruh panitia kegiatan, Pembina OSIS, Pembina Ekskul Kebahasaan untuk memantau perkembangan kegiatan serta teknis pelaksanaan pengumuman hasil kompetisi yang akan diumumkan pada puncak acara 30 Oktober 2021 dengan menampilkan karya terbaik dari masing-masing kelas.  Dari rapat gabungan yang dilakukan pada tanggal 22 Oktober ini terlihat bahwa setiap kelas memiliki semangat dan sangat antusias mengikuti kegiatan.  Hal ini ditunjukkan oleh adanya data yang masuk pada link pendaftaran maupun chatt dari para wali kelas terkait perwakilan kelas yang ikut dan beberapa hasil karya peserta kompetisi yang telah dikirimkan pada panitia. 

         


          




1.4   Hasil Pelaksanaan Program

Minggu, 24 Oktober 2021 adalah fase pengumpulan hasil karya murid dalam peringatan kegiatan bulan Bahasa yang meliputi kompetisi :

1.     Baca Puisi

2.     Pidato

3.     Mendongeng

4.     Menggambar Manga

5.     Poster

6.     Poetry Reading

Dari karya yang dikumpulkan menunjukkan bahwa proses kegiatan peringatan bulan Bahasa menunjukkan hasil yang memuaskan dimana masing-masing peserta perwakilan kelas mampu mengumpulkan karya tepat waktu yang menunjukkan terbentuknya kedisiplinan dan tanggung jawab  pada murid.  Selain itu, karya yang dihasilkan sangat kreatif, inovatif dan menarik serta mampu mengekspresikan diri mereka secara maksimal.

           Meskipun saat ini proses penilaian hasil karya (25 – 28 Oktober) oleh dewan juri masih berlangsung, dan acara puncak pengumuman pemenang kompetisi bulan Bahasabaru akan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober, program kegiatan  “OSIS dan Peringatan Bulan Bahasa sebagai Upaya Membangun Kepemimpinan Murid yang Kreatif, Inovatif dan Bertanggung jawab di Era Pandemi” telah berhasil. Hal ini terlihat dari kemampuan para pengurus OSIS dalam mengkoordinir kegiatan dimulai dari perencanaan, sosialisasi dan pelaksanaan dengan melibatkan perwakilan ekstra kurikuler kebahasaan.  Disamping itu, keaktifan dan keterlibatan seluruh murid dalam mensukseskan kegiatan  ditunjukkan dengan keaktifannya berperan serta dalam kompetisi yang diadakan dengan menghasilkan karya yang inovatif dengan memadukan ide kreatif dan teknologi.

Beberapa hasil karya murid yang terkumpul dalam berbagai kompetisi di bulan Bahasa :

 

                              Cuplikan kompetisi penulisan naskah  pidato :


https://drive.google.com/file/d/1omU05cOMJvYBHtEZ7x3Zdpz9m7gHgtVA/view?usp=sharing



https://drive.google.com/file/d/1Ac4hn6xNftkU73YtCBLXXtwWLTzFZ1Pi/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/1v0Xou4ZHNXJX8pPNRO-A0WLoSy0ft83u/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/1xULiZ-TckjPjLiQo1MaG7MRsTaTwSiRh/view?usp=sharing

         https://drive.google.com/file/d/1EZn0TfE8153zFYBJtN_aRZU1N8JyR0Uh/view?usp=sharing


1.5   MELR (Monitoring, Evaluating, Learning dan Reporting)

Proses monitoring kegiatan secara langsung dilakukan oleh pimpinan sekolah khususnya wakil kepala sekolah urusan Kesiswaan dengan melibatkan Pembina OSIS.  Monitoring dilakukan sepanjang kegiatan dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan yang ada agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.  Evaluasi program dilakukan melalui proses rapat gabungan terkait dengan dampak yang muncul dari kegiatan serta hambatan yang muncul agar bisa segera diantisipasi dan dipecahkan permasalahannya dengan melibatkan Pembina OSIS, Pembina Ekskul dan Murid selaku panitia kegiatan.  Hal ini sebagi suatu upaya pembentukan budaya positif di lingkungan sekolah sesuai dengan visi sekolah.

Pembelajaran yang dapat di ambil dari program ini adalah pentingnya merancang suatu program dengan mempertimbangkan beragam aspek yang ada.  Murid sebagai subjek utama pembelajaran perlu untuk dilibatkan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam pembentukan program yang berdampak pada murid.  Tahapan BAGJA sangat penting untuk digunakan dalam merumuskan suatu program, selain itu perlunya identifikasi aset sebagai kekuatan program dan managemen resiko sebagai langkah antisipatif terhadap munculnya hambatan yang ada.  Kemampuan dalam merumuskan program yang berdampak pada murid dengan baik akan bisa menjadi sebuah budaya positif dalam pembentukan karakter murid sebagai calon pemimpin di masa depan.

 

2.     FEELING (Perasaan)

Proses mengajak murid dalam merancang suatu kegiatan terkait dengan pembentukan karakter kepemimpinan murid sesuai dengan visi sekolah menimbulkan suatu kebanggaan tersendiri.  Kebanggaan ini muncul karena adanya respon positif dari murid yang tergabung dalam kepengurusan OSIS periode 2021-2022.  Semangat dan tekad mereka untuk belajar merancang, menyusun dan mengakomodir kegiatan di era pandemi COVID 19 ini dengan memanfaatkan aplikasi teknologi, memunculkan keyakinan dalam diri saya sebagai Pembina OSIS bahwa kelak nantinya mereka akan mampu menjadi calon pemimpin bangsa yang berkarakter serta teguh pendirian.

Keberanian para murid dalam menunjukkan keterlibatannya mengikuti kegiatan peringatan bulan Bahasa menjadi kebahagiaan saya selaku guru sekaligus Pembina OSIS dan juga sesama rekan  guru karena meskipun di era pandemi, murid tetap mampu berkarya dan aktif dalam kegiatan positif yang mampu menumbuhsuburkan kemandirian, kreatifitas dan inovasi dalam diri mereka.  Murid SMAS Cendana Mandau berhasil membuktikan bahwa mereka sebagai generasi Z bukanlah generasi yang malas bergerak, melainkan mereka adalah generasi melek teknologi dan mampu memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari pengembangan potensi dirinya sesuai dengan ketrampilan abad 21.

 

3.     FINDING (Pembelajaran Yang Diperoleh)

Pembelajaran yang dapat diambil dari proses pengelolaan program yang berdampak pada murid secara garis besar adalah :

  •      Ketepatan dalam mengidentifikasi kekuatan positif sebagai aset utama dari suatu proses pembelajaran adalah langkah penting dalam penyusunan suatu program yang berdampak pada murid.
  •      Kemampuan menganalisa resiko melalui managemen resiko sebagai langkah antisipatif yang baik akan dapat meminimalisir kemungkinan hambatan ataupun kegagalan yang muncul.
  •      Besar kecilnya suatu program yang disusun bukanlah menjadi ukuran/patokan terhadap sukses tidaknya suatu kegiatan.  Namun kesuksesan di ukur dari adanya tekad dan kemauan dalam menggali setiap potensi positif yang ada dari subjek kegiatan itu sendiri.
  •      Kekuatan membangun jaringan sosial dan melakukan kolaborasi menjadi kunci dalam menyusun dan melaksanakan suatu program yang diharapkan memberi dampak positif pada murid.
  •      Langkah evaluasi senantiasa dibutuhkan sebagai langkah perbaikan bagi penyusunan program berikutnya sehingga potensi yang diharapkan muncul dan berkembang pada diri murid akan tergali secara maksimal.
  •       Salah satu kunci keberhasilan suatu program yang berdampak pada murid adalah ketika program tersebut mampu menginspirasi banyak pihak untuk mendapatkan nilai positif dari setiap kegiatan yang ada.


4.   FUTURE (Penerapan di Masa yang Akan Datang)

Hasil refleksi dan evaluasi  kegiatan bulan Bahasa yang bertujuan untuk membentuk karakter kepemimpinan murid yang bkreatif, inovatif dan bertanggung jawab di era pandemi ini akan menjadi tolok ukur dalam menyiapkan program-program kegiatan yang berdampak pada murid berikutnya.

Kemampuan menjalin jaringan sosial yang kuat melalui proses kolaborasi yang telah ada saat ini akan mampu menjadi pondasi bagi terlaksananya pengelolaan kegiatan yang berdampak pada murid dalam skala yang lebih besar.  Identifikasi kekuatan dan pemanfaatan aset sekolah dengan sebaik-baiknya akan terus digunakan sebagai dasar penyususnan program yang berdampak pada murid.  Dukungan dari berbagai pihak yang ada, akan digunakan untuk menjadi pintu pembuka bagi munculnya beragam kegiatan positif yang berdampak pada murid sebagai bentuk keberpihakan dalam mewujudkan merdeka belajar.  Karena dengan MERDEKA BELAJAR, potensi murid akan berkembang secara maksimal dan karakter pelajar sesuai profil Pelajar Pancasila akan dapat terwujud sesuai harapan. 

 

 

SALAM GURU PENGGERAK

TERGERAK, BERGERAK DAN MENGGERAKKAN



















5 komentar: